Friday, August 12, 2011

Tidak Ada Kawan Atau Lawan Abadi


Kawan atau Lawan


"Sahabat datang dan pergi kadang menghianati" mungkin sangat tepat jika saya jadikan dasar bahwa tidak ada kawan atau lawan yang abadi. Pada awalnya saya beranggapan bahwa teman dalam kelompok dan tumbuh bersama dalam proses yang dikondisikan oleh linkungan tertetu selamaya kan manjadi kawan yang saling membantu dalam setiap kondisi. Begitu kurangnya pengalaman saya jika dalam masalah ini sehingga saya harus terkaget kaget dalam menghadapi nya.

Lagi lagi kami terpisahkan dalam garis merah dan tebal yang memaksa kami untuk saling berhadapan dalam front yang berbeda. Tapi ketika kami pulang ke kosan kami menjadi kawan kembali, memasak mie bersama dan membuat kopi bahkan rokokpun kami dalam satu bungkus yang sama, dunia macam apa ini? Diluar kosan kami adalah lawan dalam kepentingan sekarang ini. Ya kami terpisahkan dalam kepentingan yang berbeda.

Kawanku harus membela kepentingan yang bebeda dengan kepentinganku saat ini. Temanku dengan beberapa orang di belakangnya dan aku pun demikian. Hal ini mendadi pengalama yang sangat berharga untuk kami. Sesekali kami saling menertawakan, saling beradu argumen tanpa membocorkan satupun strategi perang masing masing. Saya jadi merasakan hidup dalam lingkungan yang sangat dewasa sekali. Sangat dinamis sekali dan peuh dengan permainan urat syaraf dan watak.

Tidak tau apa yang dirasakan oleh temanku saat itu, yang jelas kami masih baik baik saja sampai sekarang ini. Masih saling menertawakan jika ada hal hal yang menurut kami adalah langkah salah dalam beradu kepentingan. Kami saling sapa saat berhadapan dan becanda di kosan saat pulang dengan kelelahan masing masing. Dunia macam Apa Ini ??



No comments:

Post a Comment