Tuesday, February 17, 2015

Lintang Ayu, Kesibukanmu Acuhkan Diriku

Pasca pertemuan itu, kami selalu intens dalam komunikasi melalui Telepun dan Whatsapp, ternyata Lintang Ayu raja gombal. Beberapa kali aku terjebak dalam gula gula gombalnya, manis terasa walau aku sering menangkap bahwa diantara serangan gombalnya masih ada kebenaran yang membenarkan seluruh  gombalnya.

Kami berkencan untuk jalan dan berbagi cerita, mulai dari pekerjaannya dan beberapa beban yang aku tangkap menjadi salah satu penyebab aura abu abu ruam itu. Matanya selalu aku pandang dan aku berhasil membuat dia salah tingkah. Wajahnya Manis seperti manisnya gomballannya itu. Kurasa aku telah jatuh cinta, jatuh cinta pada perempuan cantik, manis, lincah dan militan. OMG dia berhasil membuat dada ini kembali berdetak setelah bertahun tahun beku tanpa pergerakan. 

Pada waktunya tiba, kami pasrah kepada kotak sabun beroda itu dan kemana arah kami dibawanya. Dia mulai memembimbingku untuk memegang tangannya, kuberanikan diri untuk mulai kecup jemarinya. Kami sedang dimabuk cinta. Aku mikmarti malam ini, karena esok hari aku pasti harus berhadapan dengan kesibukannya yang seolah mengacuhkanku. 

No comments:

Post a Comment