Tuesday, March 24, 2015

Lintang Ayu | Kisah Berlanjut

Lintang Ayu...
Gelapnya siang itu pasti tidak pernah memberimu ijin untuk tau bagaimana cara aku menghabiskan malam pertamaku tanpamu setelah vonis putusmu. Badan ini seperti telanjang bulat berulang kali kuyup terendam dalam gelas ukur raksasa berisi alkohol 99 % kemudian tertiup angin hingga cairan itu kering diatas badan, kerontang meninggalkan kerak putih berasa perih di setiap pori tubuhku. Walau sebenarnya aku telah berusaha menipu diriku bahwa dirimu masih bersamaku, tapi aku tak pernah paham mengapa tiba tiba kau hantam aku dan berlalu. 

Lemah aku terbaring diatas permadani hijau putih berbatik tipis di antara kacaunya otak kananku sambil sesekali ku benahi posisi silangan tanganku yang menjadi bantal waktu itu. Lelah aku setelah berkelahi dengan mu malam itu, aku yang sama sekali tidak pandai berkata kata dalam urusan cinta harus behadapan dengan serangan badai dari kelincahan jempolmu. ribuan kali aku membangun membran pertahan dan jutaan kali kau jebol dengan hanya satu ucapan. semakin jauh otak ini menerawang dan hanya gelap yang tersaji dalam imajinasiku.

Lintang ..
Kepuasan setelah vonis putusmu tak akan pernah memberimu kesempatan untuk merasakan bahawa aku sangat mencintaimu pun mungkin hingga saat ini, malam itu aku benar benar terkapar saat telunjukmu menghujam hingga menembus kedalam hatiku. walau sebenarnya kita sama sama tidak tau dimana bara itu menyelinap dan bersembunyi, entah di dalam HP ku atau di dalam HP mu. saat itu kita terlalu sering  membohongi diri seperti ketika tidak pernah benar benar saling berpeluk manja walau kita sama sama tau bahwa  cinta telah mengendap dalam dada kita. malam itu kamu ajak aku dalam pertarunagn psikologi yang sangat rumit dan nyaris menyeret nyawaku untuk keluar dari badan rapuhku.

Lintang Ayu...
cinta kita harus sederhana, bahakan lebih sederhana dari mudahnya lintang berkata "i hate you, i don:t believe you, way do you love me", atau lebih sederhana dari caraku mempercayaimu bahwa lintang bener bener mencintaiku. Ya, cinta kita harus sederhana agar dengan cara yang sederhana pula masa depan kita dapat terajut mewah. aku ingin lintang menyiapkan lahan untuk menanam benih kita hingga berbuah.
Give me your hand and let me lead the way.

 




   

No comments:

Post a Comment