Wednesday, July 6, 2011

Mayat Tanpa Identitas

Dalam tulisan ini saya tidak menyuruh anda menjadi apa yang saya tuliskan. Jadilah diri anda sendiri, Cari identitas anda dengan cara anda sendiri.


Tulisan ini terinspirasi dari sang pencerah pada tulisannya tentang Teroris yang berjenggot. Singkatnya begini ada bebrapa ciri ciri teroris yang di gelembungkan oleh masyarakat ( hasil dari kontruksi oleh masyarakat ) menerangkan 3 ciri umum teroris , yaitu : Berjenggot, Bersurban dan Istri yang Bercadar.

hahahah rasanya ini lah salah satu “Modus Operandi” yang sengaja membuat masyarakat kita krisis dalam beridentitas dan berkebudayaan. hah ??? kok bisa ??? memang negri kita ini kaya dengan manusia yang krisis terhadap identitas dan kepribadian berbangsa dan berbudaya…, ck ck ck ck …. pengin pakai jilbab takut disangka istri teroris, pakai pakean seksi diperkosa orang (sukurin) , yang cowo mau pake jenggot takut di sangka teroris, ga pake jenggot atau berkumis doang takut di katakan kapir…(emang enak ??) hahhahah aneh saja manisia sekarang ini , ruang mencari identitas diri sudah semakin sempit dan terkurung oleh banyaknya stigma yang sengaja di bentuk oleh masyarakat ( baca : masyarakat penjajah ) bagaimana kita bisa berkepribadian dalam berbudaya , bagaimana kita bisa menjadikan diri kita berkreatif dan penuh inovasi untuk membangun potensi diri sendiri ?

Bagai mana kita bisa beridentitas ?? jawabnya adalah jadikan diri kita sebagai sosok manusia yang ber ideologi / manusia yang ideologis tentunya tidak mengkesampingkan bahwa akan ada nya pengaruh dari ideologi ideologi yang sudah berkembang sekarang ini, tapi juga tidak menafikkan bahwa kita mampu berbuat ideologis sesuai dengan ideologi yang kita punya sendiri. yaitu ideologi yang muncul dari dalam diri sendiri hasil dari Setiap perbuatan kita yang kita evaluasi dan membuahkan rencana perbuatan selanjutnya. lantas bolehkan kita berdieologi sedacara radikal tanpa melihat nilai nilai budaya dan kerarifan lokal yang ada dalam masyarakat?? tentunya itu pilihan kita untuk menentukan. secara pribadi aku memilih untuk tidak bertentangan dengan kebudayaan dan kearifan lokal yang sudah ada.

Lho kalo begitu kita masih belum bebas dari stigma yang di konstruk atau di bentuk oleh masayarakat dong ?? eiitt tunggu dulu … stigma masyarakat cenderung melakukan aksinya tanpa melihat kondisi seutuhnya, misal masyarakat cenderung membenci orang orang yang bertato karena dulu mantan Narapidana selalu bertatto , memang banyak dari kalangan kita yang membenci para mantan narapidana, sekarang kalo saya bertanya, para narapidana Tipikor pada bertato kah dalam badanya?? Para tahanan cabul nan eksibisonis yang menbuat Video Sex nya sendiri bertatokah mereka? Stigma cenderung subyektif dan kemudian dipropagandakan untuk kepentingan tertentu oleh pihak tertentu pula, nah lu maukan anda dimanfaatkan oeleh pihak tertentu itu ?? terserah pilihan kamlian saya tidak akan ikut campur.

Walaupun aku tidak bertato aku bisa bilang bahwa tato sekarang menjadi wajar karena sekarang ini sekarang ini tatto menjadi seni lukis di atas kanvas kulit yang menjadi nilai seni indah yang menpunyai komoditi cukup lumayan, walaupun dalam hati saya masih bertentangan. Sedangkan secara Budaya dan Kearifan lokal yang sudah kita warisi dari nilai nilai yang lurur bentukan oleh nenek moyang kita dan pasti sudah menjadi nilai yang tentu dapat di pertanggung jawabkan secara moral. maksud saya bukan hanya sesempit bertatto atau tidak bertatto tapi lebih luas lagi pada nilai nilai yang lain. silahkan anda merenung sendiri .....

saranku ya ..merdekakan diri kalian dah, untuk mencari identitas dan kepribadian diri sendiri jangan tergantung dengan materi yang ada diluar badanmu atau selamanya kalian tidak akan pernah merdeka untuk diri kalian sendiri.

No comments:

Post a Comment