Tuesday, July 12, 2011

Tidur Nyenyak

Parah, kenapa jari ini enggan aku gerakkan untuk menekan tombol tombol hitam di bawah telapak tangan ini untuk sekedar menuliskan tugas reviewku. Entah badan ini butuh direbahkan diatas sofa lebar ku atau memang otakku yang sudah terbungkus oleh ribuan eksemplar cetakan tulisan tentang begitu cerdas dan mempesonanya dirinya.

Siang tadi menjadi hari yang sangat indah dan tak telupakan. Perkataanya membuatku melayang di tengah sabana gunung merbabu yang entah sudah berapa kali aku taklukkan. Tiada sempat lagi untuk mundur walau hanya selangkah. Malam ini juga aku ingin lari secepatnya untuk menghampirinya . Lari dengan telanjang kaki agar dia tau bahwa kakiku cukup kuat saat menantinya di lapangan bola itu. Aku ingin datang kepadanya malam ini. Aku ingin tinggal bersamanya sampai akhir perjalanan hidupku.

Semuanya setelah aku tahu ternyata pagar beton yang tinggi, tebal dan kuat itu sudah aku lompati aku berhasil menyusup di tengah ruang hatinya, setidaknya begitu kata dia siang tadi. Kami saling mencintai, ya kami saling mencintai.

Tapi malam ini sudah tiada lagi suara jangrik disini. Apalagi suara kepakan sayap burung Hook yang dulu sangat akrap di telingaku. Tapi aku tau jarum pendek sudah mendekati angka 3. Sudah cukup larut rupanya.

Selarut ini aku masih enggan menutup mata untuk sekedar tertidur dan bangun kembali dalam hitungan detik. Aku benar benar tidak ingin tertidur malam ini, malam ini teramat berarti untuk aku lewatkan, meskipuan aku benar benar tau dia sedang terbaring setangah sadar dalam tidur lelapnya. Sama sekali aku tidak ingin kehilangan sedikitpun atas dirinya dan semua tentangnya. Aku masih ingin tejaga untuk sekedar mendengar suara nafasnya walau hanya melalui telepun genggamku, karena memang aku belum tinggal bersamanya. Andai setiap malam aku bisa melihat senyum manisnya saat dia tertidur dan terlelap jauh dalam mimpi manisnya. Ingin aku menghabiskan seluruh waktuku untuk mendapatkan momen indah itu bersamaya.

Saat ini ingin aku membangunkannya, agar setidaknya dia tau bahwa aku merindukannya dan ingin berbaring bersamanya malam ini dengan sedikit kecupan dan pelukan hangat penuh cinta. Apa daya beberapa upayapun tak berhasil membuatnya terbangun, bahkan semakin larut dia dalam tidur nyenyaknya.
My Queen, I Love You.

No comments:

Post a Comment